Halodoc, Jakarta – Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) merupakan penyakit kronis dan progresif yang memiliki tanda adanya degenerasi saraf dan hilangnya fungsi otot.

Orang yang mengidap ALS akan mengalami otot yang semakin melemah, sehingga sulit untuk berjalan, bicara, menelan, bahkan bernapas. Hingga saat ini belum ada pengobatan amyotrophic lateral sclerosis yang dapat menyembuhkan kondisi hingga tuntas.

Namun, ada beberapa perawatan yang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup pengidap ALS.

Pengobatan Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)

Sebagian besar pengobatan ALS berfokus pada menghilangkan gejala. Hal ini karena penyebab pasti ALS masih belum sepenuhnya dipahami.

Selain itu, ada obat yang dapat membantu memperlambat perkembangan ALS, yakni riluzole.

Dalam dunia medis, riluzole merupakan obat yang sering dokter rekomendasikan untuk segera pengidap minum jika gejala muncul. Ini adalah satu-satunya obat yang terbukti memperpanjang waktu bertahan hidup pengidap ALS. 

Riluzole bekerja dengan mencegah penumpukan glutamat, neurotransmitter, yang diduga menyebabkan beberapa gejala utama ALS. Seperti, kelemahan dan hilangnya fungsi otot. 

Beberapa obat lain mungkin juga dokter rekomendasikan untuk mengatasi gejala yang mengganggu, seperti kejang otot yang menyakitkan. Obat tersebut yaitu:

• Gabapentin.
• Baclofen.
• Tizanidine. 

Pada penyakit ALS, pernapasan pada akhirnya menjadi masalah utama.

Maka dari itu, pilihan bantuan pernapasan menjadi pengobatan yang akan dokter diskusikan di awal rencana perawatan. 

Pasalnya, kelemahan otot pernapasan pada akhirnya bisa berujung pada gagal napas. Ada beberapa pilihan untuk mendukung pernapasan pengidap ALS, yaitu:

• Ventilasi tekanan positif.
• Trakeostomi (sebuah tabung yang dimasukkan melalui prosedur pembedahan ke dalam trakea.
• Ventilator.

Kebutuhan alat bantu pernafasan tergantung pada seberapa parah perkembang penyakit yang seseorang alami. 

Awalnya, pengidap mungkin mendapat manfaat dari ventilasi tekanan positif, dan kemudian memerlukan trakeostomi.

Sementara itu, ventilator mungkin pengidap perlukan pada ALS stadium akhir. 

Kesulitan mengunyah dan menelan juga sering terjadi pada LAS dan dapat menyebabkan penurunan berat badan atau malnutrisi.

Mengonsumsi makanan padat kalori dan minuman bergizi sangat dokter anjurkan pada pengidap. 

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan untuk memasukan selang ke dalam perut untuk memberikan dukungan nutrisi secara langsung.

Cara tersebut dapat dokter pertimbangkan jika pengidap kesulitan mengunyah dan menelan.

Pengobatan Baru untuk ALS

Mengutip Healthline, edaravone merupakan obat yang relatif baru yang terkadang dokter rekomendasikan untuk dikonsumsi bersama riluzole.

Obat ini merupakan antioksidan yang membantu melindungi saraf dari degenerasi. 

Selain itu, penelitian dari The American Journal of Managed Care menyebutkan, meskipun edaravone tidak terbukti meningkatkan waktu bertahan hidup, tapi obat ini dapat meningkatkan fungsi organ tubuh. 

Selain itu, Relyvrio adalah obat lain yang baru-baru ini mendapat persetujuan oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat untuk ALS.

Menurut uji klinis yang terbit di The New England Journal of Medicine, obat tersebut terbukti memperlambat perkembangan ALS dalam uji klinik kecil yang dilakukan pada tahun 2020. 

Sementara itu, terapi potensial lainnya saat ini sedang dipelajari untuk penggunaan pada ALS, meskipun sejauh ini belum ada yang terbukti bermanfaat. 

Menurut penelitian tahun 2022 pada Journal of Personalized Medicine, beberapa terapi yang sedang ahli teliti yaitu:

• Sel induk.
• Tofersen.
• Tadnersen.
• Jacifusen. 

Sementara itu, ada 5 Terapi untuk Mengatasi ALS yang saat ini sudah bisa pengidap jalani. 

Itulah yang perlu kamu ketahui tentang pengobatan ALS. Jika kamu memiliki anggota keluarga yang mengidap ALS, segera hubungi dokter ahli di Halodoc agar mendapatkan saran perawatan yang tepat. 

Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2023. What Are the Treatment Options for ALS?

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Amyotrophic lateral sclerosis (ALS)

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)