Inilah Kelompok yang Berisiko Mengidap Kanker Testis
Kanker testis bisa menyerang pria pada segala usia namun jenis kanker ini umumnya dialami remaja dan pria yang lebih muda.

Daftar Isi:
- Mengenal Kanker Testis
- Kelompok Pria yang Berisiko
- Faktor Risiko Kanker Testis yang Perlu Diketahui
- Gejala Kanker Testis yang Harus Diwaspadai
- Kapan Harus ke Dokter?
- Rekomendasi Dokter Spesialis di Halodoc
Kanker testis merupakan jenis kanker yang perlu diwaspadai para pria. Pasalnya, tidak hanya menyerang organ vital pria, penyakit tersebut juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan komplikasi yang berbahaya.
Namun jangan khawatir, sebab kanker testis merupakan jenis kanker yang bisa disembuhkan bila dideteksi dini. Risiko kematian akibat kanker ini juga kecil bila pengobatan dilakukan secepat.
Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai kanker testis. Meski bisa dialami oleh pria pada usia berapapun, penyakit ini lebih sering menyerang kelompok pria tertentu.
Nah, mengetahui faktor risiko kanker testis bisa membantu kamu untuk mewaspadai penyakit tersebut. Berikut ulasannya.
Mengenal Kanker Testis
Kanker testis merupakan jenis kanker yang berkembang di kelenjar pria yang disebut testis. Kelenjar kecil tersebut ada dua dan berada di dalam skrotum, yaitu kantong kulit yang longgar di bawah penis.
Testis merupakan bagian penting dari sistem reproduksi pria, karena mereka menghasilkan hormon seks pria (testosteron) dan sperma yang berperan utama dalam perkembangan seksual pria.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker testis. Namun, kanker testis terjadi ketika sel-sel sehat di testis berubah.
Sel-sel yang sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga tubuh kamu berfungsi normal.
Namun, pada kasus kanker testis, sel-sel tersebut mengalami kelainan, sehingga terus membelah bahkan ketika sel baru tidak diperlukan.
Akhirnya, sel-sel tersebut akan terakumulasi dan membentuk massa di testis.
Hampir semua kanker testis dimulai di sel germinal, yaitu sel di testis yang menghasilkan sperma yang belum matang. Apa yang menyebabkan sel germinal menjadi abnormal dan berkembang menjadi kanker tidak diketahui.
Kamu alami Benjolan pada Testis, Apakah Tanda Terkena Kanker?
Kelompok Pria yang Berisiko
Kanker testis sebenarnya termasuk jenis kanker yang jarang terjadi. Penyakit tersebut hanya 1 persen dari semua kanker yang terjadi pada pria.
Namun, meski jarang terjadi, kanker testis adalah jenis kanker yang paling umum menyerang pria muda.
Berikut ini kelompok pria yang berisiko tinggi mengidap kanker testis:
- Memiliki Riwayat Keluarga dengan Kanker Testis
Bila kamu memiliki anggota keluarga, seperti ayah atau saudara laki-laki, yang mengidap kanker testis, kamu berisiko tinggi untuk mengalami penyakit tersebut juga.
- Berusia Muda
Kanker testis lebih sering menyerang remaja dan pria yang lebih muda, terutama mereka yang berusia antara 15 dan 35 tahun.
- Ras Tertentu
Kanker testis lebih sering terjadi pada pria berkulit putih daripada pria kulit hitam.
- Memiliki Testis yang Tidak Turun (Cryptorchidism)
Testis terbentuk di daerah perut selama perkembangan janin, lalu biasanya turun ke skrotum sebelum lahir.
Nah, pria dengan testis yang tidak pernah turun memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker testis, dibandingkan pria yang testisnya turun secara normal.
Risikonya tetap tinggi bahkan bila testis sudah dipindahkan skrotum dengan cara operasi.
- Memiliki Kondisi yang Memengaruhi Perkembangan Testis
Kondisi kesehatan, seperti sindrom Klinefelter, bisa menyebabkan testis berkembang tidak normal. Itulah mengapa pengidap kondisi tersebut berisiko lebih tinggi mengalami kanker testis.
Bila kamu termasuk dalam salah satu kelompok pria tersebut, lakukanlah pemeriksaan testis mandiri tiap bulan.
Dengan melakukan pemeriksaan, kamu bisa mengetahui penyakit tersebut lebih awal, sehingga pengobatan pun bisa dilakukan secepatnya. Segera bicarakan dengan dokter bila kamu menemukan ada benjolan, pembengkakan atau nyeri yang mencurigakan di daerah testis.
Faktor Risiko Kanker Testis yang Perlu Diketahui
Selain kelompok berisiko di atas, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker testis:
- Riwayat Kanker Testis Sebelumnya: Pria yang pernah mengidap kanker testis memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker yang sama di testis lainnya.
- Kelainan Perkembangan Testis: Kondisi seperti sindrom Klinefelter dapat meningkatkan risiko.
Gejala Kanker Testis yang Harus Diwaspadai
Deteksi dini sangat penting dalam keberhasilan pengobatan kanker testis. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
- Benjolan atau Pembengkakan: Benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri di salah satu atau kedua testis adalah gejala yang paling umum. Kondisi buah zakar bengkak juga perlu segera mendapat perhatian.
- Rasa Berat di Skrotum: Perasaan berat atau tidak nyaman di skrotum.
- Nyeri Tumpul di Perut Bawah atau Selangkangan: Nyeri yang tidak jelas di perut bagian bawah atau selangkangan.
- Perubahan Ukuran atau Bentuk Testis: Perubahan yang tidak biasa pada ukuran atau bentuk testis.
- Nyeri Punggung: Nyeri punggung yang tidak terkait dengan aktivitas fisik atau cedera.
Khawatir Testis Besar Sebelah, Normal atau Pertanda Penyakit?
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala seperti:
- Benjolan atau pembengkakan pada testis.
- Rasa berat di skrotum.
- Nyeri tumpul di perut bawah atau selangkangan.
- Perubahan ukuran atau bentuk testis.
- Nyeri punggung yang tidak jelas penyebabnya.
Deteksi dini dan penanganan yang cepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan kanker testis.
Rekomendasi Dokter Spesialis di Halodoc
Nah, kamu bisa membicarakannya dengan dokter spesialis di Halodoc berikut ini:
1. dr. Rahmawati Minhajat, PhD, Sp.PD-KHOM
Seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Hematologi dan Onkologi Medik) yang aktif melayani pasien di RS Stella Maris Makassar. Dokter Rahmawati Minhajat adalah mendapatkan gelar kedokteran setelah menamatkan pendidikan di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Beliau yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai anggota ini bisa memberikan layanan konsultasi seputar hematologi dan onkologi medik.
2. dr. Haris Maruli, Sp.B(K)Onk
Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RSUP Persahabatan, RS Premier Jatinegara. Dokter Haris Maruli, Sp.B(K)Onk adalah mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 2006.
Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini bisa memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.
3. dr. Bajuadji, Sp.B (K) Onk
Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Tangerang.
Dokter Bajuadji, Sp.B(K)Onk mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok.
Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini bisa memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.
Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Kamu juga bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!



