Amandel Bengkak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

6 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Januari 2025

“Amandel bengkak pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.”

Amandel Bengkak? Ini Penyebab dan Cara MengatasinyaAmandel Bengkak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Artikel ini telah di-review oleh: dr. Budiyanto, MARS

DAFTAR ISI

  1. Ketahui Penyebab Amandel Bengkak
  2. Apa Kata Riset?
  3. Begini Cara Mengatasi Amandel Bengkak

Amandel yang bengkak adalah kondisi umum yang bisa dialami siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. 

Amandel atau tonsil, yang terletak di bagian belakang tenggorokan, berfungsi sebagai salah satu pertahanan tubuh terhadap infeksi. 

Namun, ketika terinfeksi oleh virus atau bakteri, amandel bisa meradang dan membengkak, menyebabkan rasa tidak nyaman, sakit tenggorokan, hingga kesulitan menelan.

Jika kondisi ini berlangsung lama atau disertai gejala serius, seperti demam tinggi atau sulit bernapas, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ketahui Penyebab Amandel Bengkak

Amandel bengkak umumnya terjadi akibat infeksi atau iritasi yang menyerang jaringan amandel. 

Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, baik virus maupun bakteri. 

Inilah beberapa penyebab utama amandel bengkak:

1. Infeksi Virus

Virus menjadi penyebab paling umum dari amandel bengkak. Infeksi seperti flu, pilek, atau mononukleosis sering menyebabkan peradangan pada amandel karena tubuh berusaha melawan infeksi. 

Virus ini bisa membuat amandel memerah, membesar, dan terkadang disertai dengan nyeri tenggorokan, demam, dan kelelahan. 

Mononukleosis, misalnya, sering menyebabkan pembengkakan parah pada amandel, disertai lapisan putih atau kuning di permukaan amandel.

2. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri, terutama dari bakteri Streptococcus pyogenes, adalah salah satu penyebab utama radang tenggorokan yang memicu amandel bengkak. 

Kondisi ini sering kali disertai dengan gejala yang lebih berat seperti demam tinggi, kesulitan menelan, dan rasa sakit di tenggorokan. 

Selain itu, infeksi bakteri ini juga dapat menimbulkan komplikasi seperti abses peritonsillar jika tidak segera diobati.

3. Alergi atau Iritasi

Paparan debu, polusi udara, asap rokok, atau alergen lainnya seperti serbuk sari bisa memicu iritasi pada amandel, menyebabkan peradangan dan pembengkakan. 

Meskipun tidak disebabkan oleh infeksi, kondisi ini tetap dapat membuat tenggorokan terasa tidak nyaman dan amandel tampak lebih besar dari biasanya.

4. Tonsilitis Kronis

Tonsilitis kronis adalah kondisi di mana amandel mengalami peradangan berulang atau berlangsung dalam waktu lama. 

Peradangan yang sering terjadi ini membuat amandel rentan mengalami pembengkakan permanen, bahkan ketika tidak ada infeksi baru. 

Kondisi ini sering kali disertai dengan gejala lain seperti bau mulut, nyeri tenggorokan yang terus-menerus, atau kesulitan menelan.

Selain itu, kamu perlu mengetahui Cara Efektif untuk Mencegah Tonsilitis Kronis.

5. Infeksi Gigi atau Gusi

Masalah kesehatan di area mulut, seperti abses gigi atau infeksi gusi, dapat menyebar ke jaringan amandel melalui aliran darah atau jaringan di sekitarnya.

Hal ini menyebabkan amandel bengkak dan sering kali disertai dengan nyeri di area rahang atau mulut.

Apabila amandel bengkak tidak segera diatasi, hal ini dapat memperburuk gejala dan berpotensi menimbulkan komplikasi. 

Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebabnya agar kamu dapat mengambil langkah penanganan yang tepat. 

Apa Kata Riset?

Sebuah studi yang dirilis oleh jurnal Frontiers in Surgery ini memaparkan panduan terkait penanganan amandel bengkak, termasuk kapan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) perlu dilakukan. 

Untuk memastikan apakah amandel bengkak disebabkan oleh bakteri, dokter bisa menggunakan sistem penilaian sederhana atau tes usap cepat. 

Jika disebabkan oleh bakteri, antibiotik bisa diberikan, tetapi hanya jika benar-benar diperlukan.

Operasi pengangkatan amandel disarankan jika pasien mengalami amandel bengkak sebanyak:

  • 7 kali dalam setahun terakhir,
  • 5 kali per tahun selama 2 tahun berturut-turut, atau
  • 3 kali per tahun selama 3 tahun berturut-turut.

Setelah operasi, penting untuk mengelola nyeri dengan baik karena rasa sakit biasanya cukup berat. 

Panduan ini membantu memastikan pasien mendapatkan pengobatan yang tepat, mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu, dan mencegah operasi yang tidak benar-benar dibutuhkan.

Begini Cara Mengatasi Amandel Bengkak

Amandel bengkak dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan kesulitan menelan. 

Untuk mengatasinya, langkah penanganan bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisinya. 

Inilah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi gejala dan menyembuhkan amandel bengkak:

1. Istirahat yang Cukup

Tubuh membutuhkan istirahat untuk memperkuat sistem imun dalam melawan infeksi yang menyebabkan amandel bengkak. 

Dengan beristirahat, tubuh dapat pulih lebih cepat dan mengurangi gejala yang muncul.

2. Konsumsi Banyak Cairan

Minum air putih dalam jumlah cukup dapat mencegah dehidrasi dan menjaga tenggorokan tetap lembap. 

Kamu juga bisa mencoba teh hangat dengan madu untuk membantu meredakan nyeri tenggorokan akibat amandel bengkak.

3. Berkumur dengan Air Garam

Larutan air garam hangat dapat membantu mengurangi peradangan dan membasmi kuman di area tenggorokan. 

Berkumurlah selama 15 hingga 30 detik beberapa kali sehari untuk hasil yang lebih efektif.4.

4. Menggunakan Obat Pereda Nyeri

Obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan pada amandel. 

Akan tetapi, pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan atau berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

5. Menghindari Pemicu Iritasi

Hindari asap rokok, debu, atau makanan pedas yang dapat memperburuk iritasi di tenggorokan dan amandel. 

Sebagai gantinya, konsumsi makanan yang lembut dan mudah ditelan, seperti sup hangat atau bubur.

6. Gunakan Antibiotik

Jika amandel bengkak disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik apabila benar-benar diperlukan. 

Pastikan untuk menghabiskan seluruh dosis yang diresepkan meskipun gejala membaik agar infeksi benar-benar sembuh.

Namun, apabila amandel bengkak terjadi berulang kali atau tidak merespons pengobatan lainnya, dokter dapat merekomendasikan tonsilektomi atau operasi pengangkatan amandel. 

Prosedur ini biasanya dilakukan pada kasus tonsilitis kronis atau jika pembengkakan menyebabkan masalah serius seperti sleep apnea.

Mengatasi amandel bengkak dengan cara yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi. 

Jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah, kamu bisa menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi di mana saja dan kapan saja, tanpa harus pergi ke luar rumah.

Jangan khawatir jika dokter terlihat offline. Sebab, kamu bisa memesan jadwal lain dengan aplikasi Halodoc.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Guntinas-Lichius, O., et al Diakses pada 2025. Treatment of recurrent acute tonsillitis—a systematic review and clinical practice recommendations.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Tonsillitis – Diagnosis & Treatment.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Tonsillitis.
Healthline. Diakses pada 2025. What to Know About Tonsillitis.