“Ada banyak gangguan yang rentan untuk terjadi pada ibu menyusui, salah satunya adalah biduran. Gejalanya bisa berupa gatal-gatal pada kulit hingga muncul ruam. Penyebab biduran pada ibu menyusui bisa berbeda-beda. Untuk menghindari penyakit ini, penting untuk mengetahui penyebabnya.”

Halodoc, Jakarta – Biduran adalah salah satu masalah yang rentan untuk terjadi pada ibu menyusui. Jika dibiarkan, mungkin saja kondisi ini sulit untuk disembuhkan. Rasa gatal yang muncul tentu saja menimbulkan rasa tidak nyaman. Sebelum terjadi, ada baiknya menghindari segala penyebab biduran pada ibu menyusui. Untuk lebih lengkapnya, baca ulasan berikut ini!

Beberapa Penyebab Biduran pada Ibu Menyusui

Tidak sedikit ibu yang baru saja melahirkan hanya fokus pada bayinya dan melupakan perawatan diri sendiri. Selain itu, perubahan hormonal yang dialami wanita setelah melahirkan dapat membuatnya untuk lebih rentan mengalami beberapa penyakit. Salah satu masalah yang dapat terjadi pada ibu menyusui adalah biduran.

Baca juga: Biduran Kambuh, Ini 5 Makanan untuk Meredakannya

Gangguan ini disebabkan alergen yang menghasilkan protein yang disebut dengan histamin, lalu dilepaskan ke aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan sistem kekebalan menimbulkan reaksi negatif. Akibatnya, reaksi negatif berupa kulit merah dan gatal di berbagai bagian tubuh terjadi, yang disebut juga dengan biduran.

Disebutkan jika biduran pada ibu menyusui tercatat memengaruhi 20 persen dari total angka yang ada. Gangguan ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan waktu terjadinya berbeda-beda. Biduran dapat menyerang bagian lengan, punggung, dan telapak kaki, meskipun beberapa wanita juga tercatat mengalaminya pada kaki.

Lalu, apa saja penyebab dari biduran pada ibu menyusui?

1. Alergi

Penyebab paling umum dari biduran pada ibu menyusui adalah reaksi alergi. Meski kamu belum pernah mengalami alergi sebelumnya, perubahan hormonal dapat membuat tubuh lebih sensitif karena perlu beradaptasi dengan sesuatu yang baru. Beberapa penyebab alergi yang menimbulkan biduran pada ibu menyusui, antara lain debu, serbuk sari, gigitan serangga, bahan kimia, serta obat-obatan.

Ibu juga dapat melakukan pemeriksaan terkait biduran pada di rumah sakit yang telah bekerja sama dengan Halodoc. Kamu dapat memilih tempat dan jam sesuai keinginan dengan pemesanan melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan kemudahan dalam akses kesehatan sekarang juga!

Baca juga: Ketahui Jenis Obat yang Ampuh Mengatasi Biduran

2. Infeksi

Infeksi juga dapat menjadi salah satu penyebab biduran pada ibu menyusui. Masalah yang disebabkan oleh bakteri atau virus ini bisa membuat sistem kekebalan tubuh rusak untuk sementara. Hasilnya, biduran dapat terjadi pada ibu menyusui yang mungkin saja disertai alergi lainnya. Infeksi juga bisa terjadi saat ibu melahirkan yang akhirnya memicu biduran.

3. Masalah pada Hati

Hati adalah salah satu organ yang bekerja keras saat hamil. Saat melahirkan, mungkin saja hati menjadi lambat untuk melakukan fungsinya seperti menyaring racun dan sampah dari darah. Saat terjadi, enzim hati mungkin saja tidak seimbang yang menimbulkan biduran dan masalah kulit lainnya. Masalah ini juga dapat disebabkan limbah yang terkumpul di dalam darah akibat hati tidak menyaring dengan bersih.

Penyebab lain dari biduran pada ibu menyusui bukan hanya akibat masalah fisik, tetapi juga mental dan emosional, yang tentu saja dapat memengaruhi sistem kekebalan. Memang, ada banyak hal yang perlu dihadapi dan banyak perubahan yang terjadi sehingga kamu perlu membiasakan diri. Beberapa masalah mental dan emosional yang dapat menyebabkan masalah ini adalah cemas, depresi, stres, kurang tidur, serangan panik, dan lainnya.

Baca juga: Biduran Bisa Menular? Cari Tahu Dulu Faktanya

Jika ibu mengalami biduran yang kerap kambuh, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan guna memastikan penyebabnya. Dengan begitu, langkah penyembuhan yang paling tepat bisa dilakukan agar masalah ini selesai dan tidak kambuh lagi. Rasa gatal yang timbul akibat biduran perlu diatasi agar aktivitas harian tidak terganggu.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2021. All About Treating Hives After Pregnancy.

First Cry. Diakses pada 2021. Postpartum Hives – Causes, Symptoms, and Treatment.